JALUR GAZA –mediasiberkompppak.com Gaza, Palestina, kembali menjadi saksi kehancuran. Serangan udara Israel menghantam sekolah, tenda, dan rumah warga, menewaskan sedikitnya 17 orang dalam semalam.
Korban termasuk anak-anak yang tubuhnya ditemukan hancur di antara reruntuhan.
Sekolah Jadi Kuburan Massal
Serangan terbaru menghantam Sekolah al-Farabi di Gaza City, Palestina, yang selama ini menjadi tempat berlindung warga yang kehilangan rumah.
Sohaib Foda, salah satu korban selamat, menceritakan detik-detik mengerikan saat bangunan runtuh.
Dentuman Keras Menghantam Permukiman Penduduk Gaza
“Saya mendengar dentuman keras, lalu sebuah blok beton jatuh di wajah saya. Darah mengalir dan wajah saya penuh luka,” kata Sohaib sebagaimana dilansir Al-Jazeera pada Minggu (7/9/2025)
“Di sebelah saya, seorang anak kecil terluka parah. Blok lain jatuh di kepalanya,” ungkap Sohaib dengan suara bergetar.
Saksi lain, Mohammed Ayed, mengatakan sekolah itu dihantam dua roket Israel. Tim penyelamat masih menggali reruntuhan mencari korban.
“Yang kami temukan sejauh ini hanyalah potongan tubuh kecil. Dua tangan. Dan itu tangan anak-anak,” katanya pilu.
Ribuan Nyawa Melayang, Ribuan Lain Hilang di Reruntuhan
Sejak Oktober 2023, lebih dari 64.368 warga Palestina terbunuh dan 162.367 lainnya terluka akibat serangan Israel. Ribuan korban lain diyakini masih terkubur di bawah reruntuhan bangunan.
Di sisi lain, Israel masih menanggung trauma akibat serangan 7 Oktober yang menewaskan 1.139 orang dan menyisakan sekitar 200 orang sebagai tawanan.
Warga Gaza Tewas Karena Kelaparan
Tak hanya bom, kelaparan juga menjadi pembunuh massal. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan dalam 24 jam terakhir, lima warga Palestina, termasuk tiga anak, meninggal karena kelaparan.
Sejak awal perang, 387 orang—138 di antaranya anak-anak—tewas akibat malnutrisi.
Laporan IPC (Integrated Food Security Phase Classification) bahkan telah mengonfirmasi kelaparan di Gaza utara yang kini menyebar ke wilayah lain.
Tekanan Dunia dan Seruan Kemanusiaan
Sementara itu, ribuan warga di London turun ke jalan menuntut diakhirinya larangan terhadap kampanye pro-Palestina.
Di Israel, keluarga tawanan mendesak PM Benjamin Netanyahu untuk segera membuat kesepakatan pembebasan sandera.
Namun, di Gaza, suara yang paling keras adalah jeritan anak-anak yang tubuh mungilnya tak lagi utuh—menjadi bukti paling nyata bahwa perang ini telah menghancurkan generasi. (Al-jazeera/Mas)